Minggu, 04 Januari 2009

respon orang tua terhadap bayi baru lahir

RESPON ORANG TUA TERHADAP BAYI BARU LAHIR


gimana si respon oRtu pas liat bayinya??

Ada banyak hal yang terjadi saat seorang ibu barada pada situasi terpisah dengan sang bayi yaitu peristiwa dimana sang bayi telah lahir, terjadi Perubahan Psikis ( Mental ) Ibu terhadap Bayi Baru Lahir diantaranya:


A. Perasaan berfokus pada dirinya (fase taking-in). Berlangsung setelah melahirkan sampai hari ke 2.Pada dasarnya sikap ibu terhadap anak bayinya yang baru lahir masih bersikapaku Sentris”, hal ini dikarenakan Ibu tersebut masih lebih banyak memusatkan perhatian kepada dirinya sendiri.Ia masih menganggap bahwa dirinya adalah pusat dari semua perhatian.Maka secara perlahan-lahan ibu akan menyadari, bahwa bayinya adalah satu pribadi yang memiliki kebutuhan,hak-hak, dan tuntutan.Secara lambat laun pula akan timbul rasa kasih-sayang dari ibu menggantikan sifat-sifat yang semula masih bersifat instinktual.

B. Ibu merasa khawatir akan ketidakmampuan merawat Bayi.Muncul perasaan sedih ( Baby Blues ) disebut sebagai fase taking-Hold. Berlangsung mulai hari ke 3 sampai hari ke 10.

C. Ibu merasa percaya diri untuk merawat diri dan bayinya ( fase Letting-go). Berlangsung mulai hari ke 10 sampai akhir masa nifas.


Gimana si Ikatan Orang Tua dan Bayi pertamakali????


Perkembangan bayi normal sebagian besar bergantung pada sederetan pertukaran respon penuh kasih sayang pada bayi yang baru dilahirkannya.Ikatan ini dipermudah dan di perkuat dengan dukungan emosional kecintaan dari suami dan keluarga. Proses pendekatan ini penting untuk mengetahui seberapa mampukah ibu merawat anaknya dengan cinta kasih selama masa neonatal dan selanjutnya, sampai masa kanak-kanak.. Proses ini dimulai sejak anak belum lahir dengan perencanaan dan konfirmasi kehamilan, serta menerima janin yang tumbuh sebagai individu. Sesudah persalinan dan minggu-minggu berikutnya kontak visual dan fisik antara ibu dan bayinya memicu berbagai penghargaan satu sama lain, dan interaksi yang menyenangkan seperti sentuhan ibu pada tungkai dan muka bayi dengan ujung-ujung jari dan memeluk serta memijat bayi secara halus dengan tangannya. Sentuhan pada pipi bayi menimbulkan putaran responsif kearah muka ibunya atau kearah payudara dan mengusap-usap menggunakan hidung serta menjilat putingnya, rangsangan yang kuat untuk sekresi prolaktin. Keadaan bayi yang waspada dan tenang pada mulanya memberikan kesempatan untuk kontak mata dengan mata, yang terutama penting dalam merangsang rasa cinta dan perasaan memiliki banyak orang tua pada bayinya.

Tangisan bayi mendatangkan respon sentuhan ibu untuk bayinya dan berbicara dengan nada yang lebih tinggi, suara yang lembut, dan menenangkan. Kontak awal antara ibu dan bayinya harus sudah terjadi di kamar bersalin, dan kesempatan untuk memperluas kontak intim harus diberikan dalam jam-jam pertama sesudah lahir. Ikatan antara bayi dan ibu yang tertunda atau abnormal terjadi karena prematuritas, bayi atau ibu sakit cacat lahir, atau stres keluarga, dapat membahayakan perkembangan bayi dan kemampuan ibu untuk mengurus bayinya. The National Childbirth Trust, Belinda Philips mengatakan, keterkaitan antara ibu dan bayi adalah sangat penting dan respon dari bayi ketika menangis menjadi pelengkap naluri keibuan.



Instink Maternal dan kasih sayang ibu sejati


Dengan kelahiran Bayi, terbukalah satu dunia baru baginya.Namun demikain,kesinambunagn elemen-elemen psikis dari macam-macam fase fungsi keibuan (selama turunnya bibit,kehamilan dan kelahiran bayi) masih berlangsung terus.

Setelah bayi lahir mulailah satu fase hidup baru dimana wanita tersebut bisamembangun dunianya kembalibersama-sama dengan anaknya.setelah ibu melahirkan bayinya maka ia menghayati satu perasaanterpisahdengan bayinya. Sebab sewaktu janin masih ada dalam rahim, bayi yang dikandung itu dirasakan sebagai bagian dari jasadnya sendiri.Setelah anaknya lahir,bayi ini dirasakan sebagai satu objekkasih sayang” yang terpisah dari dirinya.Dengan sendirinya, perasaan terpisah dan rasa bahagia itu disertai pula dengan bermacam-macam kecemasan seperti, Mencemaskan keselamatan Bayi jika ia sejenak mengingatkan bayinya sendiri, cemas kalau anaknya tidak mendapatkan minum dan perawatan yang baik, cemas kalau bayinya terserang penyakit, kalau bayinya jatuh dan sebagainya.

Hendaknya harus disadari pula bahwa kehidupan emosional seorang wanita terhadap anaknya itu tidak selalu positif sifatnya dengan jalan memberikan kasih-sayang dan rasa keibuan.Sebab ada kalanya emosi-emosi yang berkembang justru bentuk emosi yang sebaliknya, seperti: Kebencian,Penolakan, kekecewaan, rasa asing terhadap anknya sendiri, tidak acuh dan lain-lain.Semua itu sepenuhnya bergantung pada macam individualitasnya,serta situasi hidup wanita yang bersangkutan.

Elemen Ibu Sejati???


Unsur keibuan berupa macam-macam emosi keibuan terhadap bayinya yang baru lahir itu secara keseluruhan dapat dibagi dalam empat komponen pokok, yaitu:

1) Altruisme ( mendahulukan kepentingan orang lain, ada perasaan cinta terhadap manusia lain ).

2) Kelembutan,

3) Kasih sayang,

4) Aktivitas.

Dengan diputuskannya tali pusat pada saat kelahiran bayi, terjadilah satu proses reorganisasi pada semua fungsi jasmaniah.Peristiwa ini memberikan lebih banyak kebebasan bergerak kepada sang ibu, jika dibandingkan dengan kondisinya pada perode kehamilan.Namun kebebasan bergerak itu hanya mempunyai nilai teoritis karena ibu yang bersangkutan secara psikis-emosional kini menjadi sangat terikat pada anaknya sebab cinta kasih maternal itu pada intinya bermuatkan unsurikatan dengan anaknya”.


Penentu Pengasuhan Orang Tua


Pengasuhan orang tua terhadap bayi baru lahir membutuhkan pengorbanan karena kebutuhan bayi baru lahir sangat mendesak, melelahkan dan sering kali tidak jelas. Untuk menngetahui apa yang harus dilakukan, orang tua harus melayani isyarat-isyarat bayi dan memberi tanggapan secara tegas. Banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan orang tua dalam memikul peranan ini, salah satunya faktor prenatal.

Pengalaman awal sebagai seorang ibu dapat menimbulkan harapan secara tidak sadar tentang hubungan mengasuh bayi, atau model-model kerja internal, yang memungkinkan para ibumendengarkanbayi mereka. Dukungan sosial selama masa kehamilan juga penting. Hubungan yang mendukung dari ayah bayi tersebut diperkirakan akan menghasilkan perawatan yang memuaskan dari sang ibu. Sebaliknya konflik atau ditinggalkan oleh sang ayah semasa kehamilan dapat merusak kemampuan ibu untuk terpikat pada ananknya.


Kondisi yang mempengaruhi sikap Orang Tua terhadap Bayi


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi sikap orang tua terhadap bayi,diantaranya:

A. Persaingan tugas sebagai orang tua

Orangtua yang sudah berpengalaman merawat anak-anaknya yang terdahulu, dengan mengikuti kursus-kursus yang diberikan dalam klinik sebelum kelahiran atau pernah menjaga anak tetangga, lebih yakin dalam melaksanakan peran orangtua daripada mereka yang tidak mempunyai pengalaman seperti itu.

B. Pengalaman melahirkan

Sikap ibu pada bayi akan lebih menyenangkan kalau pengalaman melahirkan relative lebih mudah daripada pengalaman melahirkan yang lama, sukar dan disertai komplikasi fisik.Sikap ayah juga dipengaruhi oleh pengalaman melahirkan dari istrinya.

C. Kondisi fisik ibu setelah melahirkan

Semakin cepat kesehatan ibu pulih setelah melahirkan, semakin menyenangkan sikapnya terhadap bayi dan semakin yakin ia pada kemampuan untuk melaksanakan peran ibu secara memuaskan.

D. Cemas tentang biaya

Kalau terjadi komplikasi pada persalinan, seperti pembedahan caecar, kelahiran belum cukup umur yang memerlukan perawatan khusus dan harus lebih lama dirumah sakit, atau adanya cacat bawaan atau cacat yang tampak pada waktu dilahirkan, maka sikap orangtua akan dibayangi kecemasan mengenai biaya yang tidak terduga.

E. Cacat

Kalau ternyata Bayi menderita cacat,sikap orangtua akan diwarnai oleh kekecewaan, kegelisahan, tentang normal atau tidaknya bayi dimasa mendatang dan tentang biaya tambahan yang diakibatkan kecacatan itu.

F. Penyesuaian diri bayi pasca natal

Semakin cepat dan semakin banyak penyesuaian diri bayi pada lingkungan pascanatal maka sikap orangtua akan semakin menyengkan.

G. Tangisan Bayi

Bayi yang terus menangis dan tanpa disertai sebab-sebab yang jelas akan mendorong berkembangnya sikap-sikap yang kurang menyenangkan tidak saja pada orangtua tetapi juga pada semua anggota keluarga.

H. Kebencian orang tua terhadap perawatan, privasi, dan biaya pengeluaran

Kalau orangtua menghadapi kenyataan bahwa perawatan bayi menuntut lebih banyak pekerjaan, menimbulkan kekurangan dan harus mengeluarkan biaya lebih banyak daripada yang dibayangkan sebelumnya.Sikap mereka pada bayi akan kurang menyenangkan dibandingkan dengan kalau mereka telah mempersiapkan diri untuk menghadapi kondisi yang biasanya dihadapi orangtua.

I. Gelisah tentang kenormalan bayi

Kalau bayi harus tinggal lebih lama dirumah sakit daripada biasanya karena belum cukup umur, karena adanya cacat atau karena kesulitan dalam penyesuaian pascanatal, orangtua tidak hanya gelisah tentang kenormalan bayinya tetapi juga mengenai kemampuan mereka untuk merawatnaya setelah meninggalkan rumah sakit.

J. Gelisah tentang kelangsungan hidup bayi

Kalau Bayi harus lebih lama tinggal dirumah sakit daripada biasanya dan harus diberi perhatian khusus, orangtua menjadi gelisah tentang kelangsungan hidup bayi.kalau bayi berhasil hidup, orangtua cenderung sangat melindungi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar